MAKALAH
ANALISA HASIL EVALUASI DAN PENGEMBANGANNYA
Disusun
guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan
Sistem Evaluasi PAI
Dosen
Pengampu: Linda Indiyarti Putri, M.Pd.
Kelompok
I / E.1 :
1. Wahni 146010005
2. Ahmad Affif Azizy 146010014
3. Abdullah Ibnu Sina 146010019
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
2016
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan karuniaNya sehingga
penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Analisa Hasil Evaluasi dan
Pengembangannya”. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI yang diampu oleh bapak Linda
Indiyarti Putri, M.Pd. Dalam makalah ini penyusun menyampaikan
bagaimana analisis hasil evaluasi dilaksanakan beserta pengembangannya.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan. Untuk itu penyusun meminta saran dan kritik yang membangun dari
pembaca agar makalah ini bisa sempurna. Harapan penyusun, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penyusun pada khususnya, pembaca dan masyarakat pada umumnya.
Semarang, 8 Oktober 2016
Penyusun
I.
LATAR BELAKANG
Evaluasi pembelajaran merupakan
bagian penting dalam proses belajar mengajar, hal ini menjadi penting sebab
dengan adanya evaluasi dapat mengetahui kelemahan-kelemahan dan kekurangan
serta perkembangan proses belajar me
ngajar dan masih banyak hal lain yang berhubungan dengan
pentingnya dan tujuan evaluasi. Dapat dikatakan bahwa semakin baik atau semakin
buruknya sebuah pembelajaran sangat ditentukan oleh proses pengevaluasiannya.
Kebanyakan pengajar tidak begitu
memperdulikan teknik-teknik yang baik
dalam menyelenggarakan suatu instrumen dan ilmu-ilmu
yang ada dalam evaluasi pembelajaran. Dalam evaluasi pembelajaran terdapat
teknik-teknik pelaksanaan suatu instrumen, macam-macamnya, pemilihan soal-soal
yang baik, cara penskoran, pengolahannya dan lain sebagainya.
Patut untuk diperhatikaan oleh para
pengajar tentang pentingnya menguasa ilmu pengolahan hasil evaluasi. Dengan
ilmu ini maka tidak dikhawatirkan terjadi ketidak adilan dalam pemberian nilai
pada peserta didik.
II. RUMUSAN MASALAH
Kami menarik beberapa
permasalahan dari pemaparan latar belakang di atas sebagai berikut:
1. Apakah yang
dimaksud dengan analisis hasil evaluasi ?
3. Bagaimana penerapan analisis hasil evaluasi ?
III. PEMBAHASAN
A.
Analisa Hasil Evaluasi Dan Pengembangannya
Analisis ialah proses untuk
mengetahui informasi yang telah dikumpulkan. Analisis termasuk mengolah data
yang telah dikumpulkan untuk menentukan kesimpulan yang telah didukung data
tersebut, seberapa banyak ia mendukung dan seberapa banyak ia tidak mendukung.
Tujuan dari analisis ialah membuat singkatan dari data dan menyimpulkan
pesan-pesan yang ada di dalamnya sebagai informasi yang dapat dipakai sebagai
dasar yang tentatif untuk mengambil suatu keputusan (farida yusuf:112).
B.
Pengolahan Hasil Evaluasi
Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam mengolah hasil evaluasi
adalah mengadakan penyekoran terhadap jawaban siswa. Ada beberapa cara yang
bisa dilakukan dalam penyekoran hasil tes, sesuai dengan bentuk-bentuk tes yang
digunakan.
1.
Pemberian
skor untuk tes bentuk objektif
Secara sederhana, cara memberikan skor terhadap tes hasil objektif
dapat dilakukan dengan memberikan skor 1 untuk jawaban benar dan memberikan
skor 0 untuk jawaban salah. Total skor diperoleh dengan menjumlahkan skor yang
diperoleh dari semua soal. Beberapa jenis tes bentuk objektif, antara lain tes
benar salah (true false), pilihan ganda (multiplechoice), menjodohkan
(matching), melengkapi isian (completion), dan jawaban singkat (short answer).
Cara pengolahan terhadap masing-masing jenis tersebut memiliki karakteristik
tersendiri.
2.
Pemberian
skor tes bentuk essai.
Ada dua cara memberikan hasil skor terhadap hasil tes essai, yaitu
cara penyekoran analitik (analitical scoring method) dan cara penyekoran
holistic (holistic scoring method). Cara penyekoran analitik adalah cara
penyekoran yang mengacu pada elemen-elemen jawaban ideal. Tinggi rendahnya skor
jawaban siswa, bergantung pada lengkap tidaknya elemen yang dituju. Sedangkan
cara penyekoran holistic adalah cara penyekoran yang didasarkan pada keluasan
respon jawaban yang diberikan. Tinggi rendahnya skor jawaban siswa bergantung
pada kualitas keseluruhan jawaban siswa.
Ada dua tahap yang dilakukan dalam melakukan pengolahan hasil
evaluasi, yaitu memberikan skor (scoring) dan memberikan penilaian (grading).
Untuk mengolah data hasil evaluasi bisa menggunakan beberapa teknik analisis
data. Interpretasi data bisa dilakukan dengan menggunakan pendekatan penilaian
acuan patokan (creterion referenced interpretation) atau penilaian acuan
kelompok (norm referenced interpretation).
Penilaian acuan patokan adalah penilaian yang dalam
menginterpretasi hasil pengukuran secara langsung didasarkan pada standar
performansi tertentu yang ditetapkan. Untuk analisis data bisa menggunakan
analisis presentasi ketercapaian. Sedangkan penilaian acuan kelompok adalah penilaian
yang dalam menginterpretasi data hasil pengukuran didasarkan pada prestasi
anggota kelompok lainnya. Beberapa teknik analisis yang bisa digunakan untuk
mengolah data dengan pendekatan acuan kelompok adalah deviasi standar, mean,
standar skor, rank, jenjang persentil dan sejenisnya.
Untuk mengolah hasil pengukuran dalam evaluasi pembelajaran, banyak
teknis analisis data yang bisa digunakan. Analisis data pada hakikatnya adalah
mengolah angka-angka yang diperoleh dari skor mentah menjadi suatu skor yang
mudah di baca dan disimpulkan. Beberapa teknis analisis data yang banyak
digunakan untuk mengolah data hasil evaluasi pembelajaran adalah sebagai
berikut :
1.
Tendensi
sentral atau ukuran kecenderungan memusat. Ada tiga teknik utama yang digunakan
untuk mengukur tendensi sentral, yakni mean, media dan mode.
2.
Variabilitas
adalah keanekaragaman angka-angka dalam suatu distribusi skor. Variabilitas
merupakan variasi sebaran skor dari mean.
3.
Skor
standar
4.
Skor
komposit
5.
Persentil
dan jenjang persentil
6.
Penentuan
nilai akhir
7.
Analisis
hubungan
8.
Analisis
data kualitati
C.
Pelaporan Data Hasil Evaluasi
Pada akhir penggal waktu proses
pembelajaran, antara lain akhir catur wulan, akhir semester, akhir tahun
ajaran, akhir jenjang pendidikan diperlukan suatu laporan kemajuan peserta
didik yang selanjutnya merupakan laporan kemajuan lembaga pendidikan. Laporan
ini akan memberikan bukti sejauh mana tujuan pendidikan yang diharapkan oleh
anggota masyarakat, khususnya orang tua siswa dapat tercapai. Agar anggota
masyarakat dapat menilai kemajuan sekolah secara objektif, seyogyanya setiap
lembaga pendidikan membuka diri untuk memberikan informasi secara berkala.
Pemberian informasi ini dapat berupa Laporan Umum dan Laporan Khusus tentang
prestasi yang dapat dicapai oleh sekolah.
Menurut Suharsimi Arikunto
(Arikunto, 1999), laporan hasil evaluasi ini berupa catatan yang secara garis
besarnya dibuat 2 macam, yakni:
1. Catatan Lengkap
Catatan lengkap adalah catatan tentang
siswa yang berisi baik prestasi maupun aspek-aspek pribadi yang lain, misalnya:
kejujuran, kebersihan, kerajinan, sikap sosial, kebiasaan bekerja, kepercayaan
terhadap diri sendiri, disiplin ketelitian dan sebagainya. Tentang isi
catatannya, ada yang hanya dinyatakan dengan kata singkat “Baik”, “Sedang”,
“Kurang” atau dengan keterangan yang lebih terperinci.
2. Catatan tidak lengkap
Catatan tidak lengkap adalah catatan tentang siswa yang berisi gambaran
tentang prestasi siswa, dan hanya sedikit saja menyinggung tentang kepribadian.
Tentang catatan prestasi belajar siswa itu sendiri dapat dibedakan atas 2 cara:
pertama, dengan pernyataan lulus-belum lulus, kedua, dengan nilai
siswa.
Menurut Ridwan Sakni, bahwa
laporan hasil evaluasi ini ada 2 (dua) bentuk laporan, yaitu:
1. Laporan
Kemajuan Umum
Dikatakan laporan umum dikarenakan
informasi tersebut diberikan untuk siapa saja yang berminat dengan sasaran
utamanya adalah orang tua, peserta didik, dan masyarakat di sekitar sekolah.
Laporan secara umum diberikan secara berkala, terutama pada akhir program
sekolah, masyarakat diberi informasi tentang kegiatan yang telah dilaksanakan.
Laporan kemajuan umum ini dapat berbentuk laporan fisik dan laporan
melalui media.
Laporan kemajuan umum yang berbentuk
fisik dapat dilaksanakan melalui berbagai kegiatan seperti pameran, dan lomba
pameran yang di isi dengan:
a. menunjukkan karya ilmiah peserta
didik selama waktu tertentu, karya ilmiah ini mungkin berupa pekerjaan rumah,
laporan berupa kunjungan ke tempat-tempat yang ada hubungannya dengan
pendidikan, laporan pekerjaan laboratorium, laporan penemuan baru dan
sebagainya.
b. menunjukkan karya seni, baik seni
lukis, seni tari, seni drama, seni karya bengkel dan lain sebagainya.
c. mengadakan petunjuk olahraga, baik
dalam bentuk pertandingan maupun dalam bentuk hiburan atau kesegaran.
Laporan kemajuan umum yang berbentuk
media, selain laporan resmi kepala sekolah kepada atasannya, yang ditulis
rutin, juga perlu dikembangkan laporan yang dapat dibaca masyarakat baik dalam
bentuk media cetak maupun media elektronik.
2. Laporan
Kemajuan Khusus
Dikatakan laporan khusus karena
hanya disampaikan kepada orang tua dan peserta didik, karena laporan ini banyak
menyangkut masalah pribadi yang tabu untuk diketahui oleh orang lain. Paling
tidak ada dua jenis wadah yang dapat digunakan untuk menyampaikan laporan ini
yaitu melalui :
-
Pertemuan dengan orang tua siswa
Pertemuan dengan orang tua siswa
merupakan kegiatan yang tak pernah terpisahkan dengan buku raport siswa. Dengan
adanya pertemuan tatap muka ini kedua belah pihak akan membagi dan saling
melengkapi informasi tentang pribadi peserta didik. Melalui pertemuan ini
masalah yang dihadapi di sekolah ataupun yang terjadi di rumah akan dapat
dicari jalan keluarnya demi keberhasilan siswa.
Pertemuan dengan orang tua siswa
akan memberikan hasil yang bermakna, apabila direncanakan dengan baik.
Melaksanakan pertemuan sejenis ini memerlukan keterampilan khusus, oleh karena
itu latihan melaksanakan pertemuan dengan orang tua siswa merupakan suatu mata
tataran dalam berbagai pertemuan.
-
Buku laporan kemajuan atau buku raport
Dengan membaca dan mencermati hasil
yang dicapai oleh siswa melalui raport yang diterimanya, maka siswa dan orang
tuanya dapat menentukan sikap dan mengambil langkah seperlunya untuk mengatasi
kesulitan belajar anaknya, atau paling tidak selalu memberikan dorongan kepada
anaknya untuk lebih meningkatkan lagi prestasi belajar yang telah dicapainya.
D.
Pemanfaatan Data Hasil Evaluasi
Data hasil evaluasi mempunyai
beberapa manfaat, baik bagi siswa ataupun guru diantaranya:
Manfaat bagi siswa
-
Digunakan untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai
bahan program secara menyeluruh.
-
Merupakan penguatan bagi siswa.
Dengan mengetahui bahwa tes yang
dikerjakan sudah menghasilkan skor yang tinggi sesuai dengan yang diharapkan,
maka siswa merasa mendapat “anggukan kepala” dari guru, dan ini
merupakan suatu tanda bahwa apa yang sudah dimiliki merupakan pengetahuan yang
benar. Dengan demikian maka pengetahuan itu akan bertambah membekas diingatan.
Disamping itu tanda keberhasilan suatu pelajaran akan memperbesar motivasi
siswa untuk belajar lebih giat, agar dapat mempertahankan nilai yang sudah baik
itu atau memperoleh lebih baik itu.
-
Usaha perbaikan.
Dengan umpan balik (feed back) yang
diperoleh setelah melakukan tes, siswa mengetahui kelemahan-kelemahannya.
Bahkan dengan teliti siswa mengetahui bab atau bagian dari bahan yang mana yang
belum diketahui/dikuasainya. Dengan demikian akan ada motivasi untuk
meningkatkan penguasaan.
-
Sebagai diagnose.
Bahan pelajaran yang sedang
dipelajari oleh siswa merupakan serangkaian pengetahuan, keterampilan atau
konsep. Dengan pengetahui hasil tes formatif, siswa dengan jelas dapat
mengetahui bagian mana dari bahan pelajaran yang masih dirasakan sulit.
Manfaat
bagi guru
Dengan
telah mengetahui data hasil evaluasi yang diadakan, maka guru:
- Mengetahui sampai sejauh mana bahan
yang diajarkan sudah dapat diterima oleh siswa. Hal ini akan menentukan pula
apakah guru itu harus menggantikan cara menerangkan (strategi mengajar) atau
tetap dapat menggunakan cara (strategi) yang lama.
- Mengetahui bagian-bagian mana dari
bahan pelajaran yang belum dikuasai oleh siswa. Apabila bagian yang belum dikuasai
kebetulan merupakan bahan prasyarat bagi bagian pelajaran yang lain, maka
bagian itu harus diterangkan lagi, dan barangkali memerlukan cara atau media
lain untuk memperjelas. Apabila bahan ini tidak diulangi, maka akan mengganggu
kelancaran pemberian bahan pelajaran selanjutnya, dan siswa akan semakin tidak
dapat menguasainya.
- Dapat meramalkan sukses dan tidaknya
seluruh program yang akan diberikan.
DAFTAR PUSTAKA
-
Arikunto, suharsimi. 1999. Dasar-Dasar Evaluasi
Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
-
Farida Yusuf. 2008. Evaluasi Program dan Instrumen
Evaluasi untuk program pendidikan dan penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
-
Mudjijo. 1990. Tes Hasil Belajar. Jakarta: PT. Bumi
Aksara
-
Slameto, Drs. 1998. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT.
Bumi Akasara.
-
http://stitattaqwa.blogspot.co.id/2011/07/evaluasi-pembelajaran.html